About Me

Perkenalkan saya Budiyana. Saya lahir di Banjar, Jawa Barat, pada tanggal 28 Mei 1980. Semasa kecil sampai remaja saya mengikuti kedua orang tua tinggal di Cicalengka Kabupaten Bandung-Jawa Barat. Di kota Kecamatan Cicalengka ini saya menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMU.

Setelah lulus  SMU Negeri 1 Cicalengka pada tahun 1999, UMPTN tahun 2000 mengantarkan saya ke Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH-Unila) dan lulus pada bulan Maret 2007. Selama mahasiswa di Lampung, banyak pengalaman berharga yang saya dapat, LBH Bandar Lampung, Ikatan Petani Lampung (IPL), Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3W), Kantor Bantuan Hukum (KBH) Lampung, dan Yayasan Ragom Lampung menjadi sarana belajar dan menambah pengalaman praktik berhukum saya.

Selanjutnya, setelah resmi mendapat gelar SH, saya memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan sesekali pulang ke Bandung.  Saya tetap bertekad untuk jadi ADVOKAT, dan memang sudah menjadi cita-cita sejak dulu ketika memutuskan untuk memilih Fakultas Hukum. Bukan untuk menjadi advokat yang terkenal tetapi yang termahal (hehe,,,just kidding and just for laugh).

Konsisten dengan obsesi menjadi advokat, maka sesuai UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat, saya pun mulai mencari tempat Pendidikan Profesi Advokat (PKPA). Waah? ternyata PKPA di Jakarta ada dua kategori, yaitu MAHAL dan MAHAL BANGET. Para penyelenggara PKPA pada waktu itu rata-rata memungut biaya pendidikan sebesar 4-5 juta rupiah.  Saya sempat merenung waktu itu bahwa cita-cita saya untuk menjadi advokat akan sirna, terganjal persoalan biaya, atau setidaknya saya harus menahan tahun berikutnya untuk mengumpulkan uang pendidikan terlebih dahulu. Maklum, setelah lulus ada perasaan ‘malu’ bila harus minta uang kepada orang tua.

Saya menimbang-nimbang 2 pilihan pada waktu itu: (1) Mengikuti PKPA di Lampung yang konon lebih terjangkau, sekitar 3 juta rupiah, atau (2) Tetap mengikuti PKPA di Jakarta dengan mencari secara cermat lembaga penyelenggara PKPA yang baik hati. Akhirnya,saya putuskan untuk pilihan ke-2 terlebih dahulu. Setelah mencari, saya putuskan untuk mengikuti PKPA yang diselenggarakan oleh Lembaga Manajemen, Keuangan dan Akutansi (LMKA) Pasar Modal kerjasama Peradi, AKHI dan HKHPM di Balai Diklat Departemen Keuangan RI, di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Harapannya siapa tahu ke depan nyangkut sebagai advokat-konsultan hukum pasar modal.

Pada waktu itu, saya daftar dengan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 100.000 rupiah, dan untuk biaya pendidikannya (5 juta rupiah)  saya akan transfer dengan cara mencicilnya. Alhamdulillah, pihak penyelenggara setuju. Dengan demikian, setidaknya, beban biaya pendidikan menjadi persoalan kemudian yang penting daftar saja dulu dan saya tercatat sebagai peserta PKPA di Jakarta.

Persoalan berlanjut, ternyata tempat PKPA saya ini cukup jauh dari Lenteng Agung, tempat saya tinggal (sebenernya si nebeng tempat sohib,,,makasih bro-semoga karirmu sukses di Amerika sana). Selain itu, jadwal PKPA malam hari dan kemungkinan ada kendala transportasi. Tetapi, lagi-lagi beruntung, calon mertua berbesar hati meminjamkan seperda motornya (SupraX tahun 2005) sebagai alat transportasi yang handal selama saya mengikuti PKPA. Alhamdulillah sekali lagi, dan saya ucapkan terimakasih atas bantuan, do’a dan perhatian tulus mereka kepada saya.

Pada bulan September 2007, PKPA pun selesai sudah saya jalani. Ada kira-kira waktu 3 bulan untuk mempersiapkan Ujian Profesi Advokat (UPA) 2007.  Menurut informasi, rencana UPA akan diselenggarakan awal bulan Desember 2007. Pada waktu itu saya memutuskan untuk  pulang kampung ke Bandung sementara. Pertimbangan saya waktu itu biar lebih fokus dan tidak memakan biaya terlalu banyak dalam mempersiapkan UPA 2007. Maklum, perjuangan finansial ternyata  berlanjut sebab untuk ikut UPA biaya pendaftaran yang ditetapkan Panitia UPA Peradi sebesar 700rb (mendekati angka 1 Juta) bagi peserta baru dan 500rb bagi yang mengulang. Cukup Berat!

Di Bandung inilah saya focus mempersiapkan UPA 2007, disebuah rumah dinas PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang sampai dengan saat ini orang tua saya masih tempati. Diktat dan Catatan PKPA saya bolak-balik dibaca sampe enegh,,,he. Buku-Buku Hukum Acara Perdata, Pidana, TUN, Agama, PPHI, dan Kode Etik Advokat tidak luput dari sasaran baca saya. Contoh-Contoh soal ujian pun saya baca seksama dan sesekali mengukur ‘jurus’ sendiri Try-Out soal-soal ujian.

Untuk belajar soal ujian essay, saya belajar secara khusus dari mulai kualitas tulisan tangan sampe kecepatan tangan untuk membuat “Surat Kuasa Khusus” dan “Surat Gugatan”. Saya pun membuat semacam pemetaan soal-soal UPA. Hal ini biar belajar saya terfokus, sehingga apa yang dipelajari tidak melenceng terlalu jauh dari soal UPA. Dengan cara belajar seperti ini, saya dapat mengukur kemampuan diri sendiri dan sudah bisa memperkirakan kisi-kisi soal UPA nanti seperti apa.

Masa persiapan telah lebih dari cukup. Saya pun turun gunung. Pada tanggal 2 Oktober 2007 saya putuskan untuk mendaftar UPA di  Jakarta. Saya mendapat nomor peserta DKI-00372. Setelah daftar UPA, saya pun kembali ke Bandung (naik gunung lagi) dengan alasan masih ada waktu buat pemantapan. Di sini saya fokuskan ke soal-soal ujian. Setiap contoh soal ujian, terutama Hukum Acara Perdata, Pidana, dan Kode Etik Advokat saya baca secara mendalam.  Saya mendapat informasi dari teman-teman yang sudah memiliki pengalaman UPA bahwa komposisi soal terkait meteri ini terbanyak dari soal-soal lainnya. Dari total 120 soal UPA, Hukum Acara Perdata dan Pidana, masing-masing 30 soal jadi total 60 soal. Sedangkan Kode Etik Advokat 20 soal. Jadi totalnya kalo kita bisa jawab benar semua untuk materi ini kita sudah mendapat point 80 soal benar, lumayankan?  Tinggal sekarang bagaimana nambah nilai dari soal Essay-nya. Cara berpikir seperti inilah yang saya gunakan sebagai strategi lulus UPA 2007.

Akhirnya waktu UPA-pun tiba. Pada tanggal 6 Desember 2007 saya ke Jakarta lagi untuk mengikuti ujian pada tanggal 8 Januari 2007. Saya lebih awal ke Jakarta dengan pertimbangan saya perlu waktu untuk mengecek lokasi dan mengetahui perkembangan seputar UPA di Jakarta.

Hari-H pun tiba, waktu itu dengan diantar calon istri, saya sangat PD ikut UPA. Toh persiapan saya sudah semaksimal mungkin. Saya dan perserta lainnya memasuki ruang ujian, setelah beberapa saat soal UPA dibagikan dan saya mulai menjawabnya. Ujian pertama adalah soal pilihan ganda. Seperti strategi saya, maka saya tidak mengisikannya berdasarkan nomor urut soal. Pada saat itu, saya mengisinya dimulai dari belakang karena itu materi yang menjadi fokus jawaban saya pertama, yaitu: (1) Kode Etik Advokat, dan setelah itu berturut-turut saya mengerjakan soal (2) Hukum Acara Perdata, (3) Hukum Acara Pidana, (4) PHI, (5) TUN dan (6) Pengadilan Agama.

Untuk materi Kode Etik Profesi Advokat, Hukum Acara Pidana dan Perdata, saya harus pastikan jawabannya benar semua (80 Soal), sebab disinilah menurut saya kuncinya. Soal-soal lainnya saya isi sekadar untuk menambah dan memastikan bahwa dalam ujian pilihan ganda ini saya bisa mencapai target 80 soal benar.

Untuk soal essay, sudah saya duga sebelumnya: Surat Kuasa Khusus dan Surat Gugatan yang pasti keluar. Menjawab soal inipun tidak ada masalah. Setelah membaca kasusnya, secara otomatis tangan saya pun langsung menuliskannya. Untuk soal essay, yang penting adalah elemen-elemen dalam surat kuasa khusus dan gugat jangan sampe lupa, serta penulisannya dapat dibaca.

UPA pun akhirnya telah saya lalui, saya memutuskan tetap di Jakarta, sembari menunggu pengumuman hasil UPA (6 minggu hari kerja setelah UPA,ya sekitar akhir Januari 2008 Peradi akan mengumumkannya),  aktivitas saya di Jakarta waktu itu sebagai berikut:

  1. Belajar bikin Blog;
  2. Cari-cari kantor advokat yang kira-kira cocok buat magang kelak;
  3. Ngurus-ngurus permohonan sertifikat tanah (BPN Depok, BPN Jaksel); Objekan kecil-kecilan sambil belajar.
  4. Berkeliling Jakarta ‘motor-motoran’ dari kota ke kota antar-jemput calon istri berangkat dan pulang kerja.
  5. Cari-cari tempat makan yang enak, mantap, dan yang pasti murah meriah.
  6. Berekreasi di hari sabtu n/or minggu di seputar Jakarta.
  7. Browsing dan Chatting.

Tanpa terasa, akhirnya tiba juga saat pengumuman UPA, Peradi mengumumkannya pada tanggal 25 Januari 2007. Bagun tidur, jam 05:30 saya langsung buka website peradi dan apa yang terjadi Saudara-Saudara? Ternyata nama saya tercantum sebagai peserta yang dinyatakan LULUS Ujian Profesi Advokat (UPA) 2007. Kata-kata syukur kepada Allah SWT tidak henti-hentinya saya panjatkan. Kabar gembira ini pertama saya sampaikan kepada keduaorangtuaku di Bandung via telpon, dan mereka terharu, dan tak lupa mengucapkan rasa syukur juga. Berita baik ini, saya kabarkan juga kepada calon mertua, calon istri, kerabat dan teman-teman deket, mereka mengucapkan selamat setelah mengetahui hal ini. Lagi-lagi itu berkat usaha keras dan support dari orang-orang terdekat.

Adik saya pun saya kasih tau siangnya ketika sedang di kantornya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sohib raer pun yang jauh di Amerika sana langsung Voice Chatt dan seperti biasa setelah tercapai satu bro, maka akan muncul harapan-harapan lainnya. Thank’s Mr. Kontet, nanti kapan-kapan main kesana demi L.LM (Pake motor bisa ga,,hahahaha,,,,gimana? Ada yang mau sponsorin?)

Perjuangan to be advokat ternyata belum berakhir, setelah dinyatakan lulus, langkah selanjutnya adalah magang pada kantor advokat selama dua tahun berturut-turut. Dengan berbagai pertimbangan, saya putuskan untuk magang di Bandung. Di Bandung ini saya temukan orang-orang yang luar biasa dan saya sangat terinspirasi oleh beliau-beliau itu.

Sebagai informasi, selama proses magang ini, saya sempat mengajukan surat terbuka kepada Peradi karena keterlambatannya mengeluarkan Kartu Ijin Sementara (KIS) Praktik Advokat, saya protes sebab hal ini menghambat proses magang saya dan teman-teman lainnya, terlebih ketika akan bertindak selaku Kuasa Hukum dan/atau Penasihat Hukum di  pengadilan.

Mungkin demikianlah tentang saya yang  sampai saat ini bisa saya posting. Saya sangat menikmati proses PKPA, UPA, dan Magang untuk menjadi advokat direpublik ini, tentu dengan segala suka-dukanya. Special to Retno Palupi, istri tercinta yang sabar dan selalu menerima saya apa adanya. Saya ajarkan istri saya buat bikin blog juga (klik), pokoknya jadi Keluarga Blogger,he.

Sebagai penutup, kepada pembaca blog ini, saya ucapkan mohon maaf sebelumnya bila ada yang dilebih-lebihkan. Saya tidak bermaksud demikian, hanya sharing pengalaman menarik saja.

Salam Hangat,

Budiyana

Tanggapan

  1. Hallo mas , kunjungan balasan nih…. saya berdoa juga semoga ujian profesi advokatnya berhasil dan lulus dengan memuaskan…. dan mulai berkarier sebagai praktisi hukum…. anda pemerhati masalah tanah ??? wah , masalah tanah adalah masalah yang super ruwet … dan kalau mau disalahkan BPN ngga bisa juga, padahal mereka jelas – jelas membuat sertifikan di atas obyek yang sama… bingung kan ? ok semoga sukses selalu

  2. Wah, calon advokat, ya… salam kenal dari pelanggar.. kekeke… kayaknya Bung Rere yang Polisi Reskrim sudah menyapa duluan… kita akur saja kalau begitu… Advokat, Polisi dan Pelanggar… kakakakak… Sayang belum ketemu dari Hakim dan Jaksanya… kayaknya kalau ketemu bisa pas banget…

  3. @rere
    Terima kasih atas doa dan perhatiannya Pak. Amin,,mudah-mudahan saya lulus UPA-nya dan memberi berkah buat semuanya.

    @pelanggar
    Waduh Mas,,bahaya nih klo belum apa2 sudah minta akur? He,,,he. lebih baik kita tunggu saja hakim dan jaksanya dulu. Klo tetap tidak ada,,yang kita pake win-win solution lah. He,,

  4. Salam,…
    salam kenal dari saya.
    mau naya ni mas…hasil ujian desember kemaren kapan ya diumumkan??klo menurut buku petunjuk kemaren, paling lambat diumumkan 6 minggu sejak ujian tgl 8 desember kemaren, berarti tanggal 19 januari, tapi ko belum ada ya…

  5. Salam kenal juga Putra. Menurut informasi, panitia UPA akan mengumumkannya pada tanggal 25 Januari 2008 di website peradi dan hukumonline. Thank’s.

  6. salam kenal :)

  7. @Alfin
    Salam kenal juga Alfin. Kamu lucu sekali. Sudah besar mo jadi apa Fin? Advokat ajah ya? He,

  8. halo budi! salam kenal juga ya. sama-sama almamater Unila nih. cuma beda fakultas aja ya. tapi, gak apa2. yang penting tetap bersatu pagu menegakkan kebenaran. hehe… :)

    iya, pengen juga semua mahasiswa selain melek IT (information technology), juga minat dengan buat blog. tapi, kayaknya masih populer situs friendster deh. entahlah. masih sedikit yang mau jadi blogger.

  9. selamat AA atas kelulusanya di ujian advokat…bela rakyat yang butuh keadilan yaa jangan bela perut dulu…Allah SWT maha tau…..sukses euu…mari kita tegakkan keadilan walau jakarta akan tenggelam…wakakaka

  10. Apa ujian advokatnya sudah?…. blognya saya link (minta izin)

  11. @Advokat Liastiana
    Ujian sudah Bu. Dengan senang hati Bu Listiana,,he.

  12. Boedi, long time not see you…pa kabar ES? Remember me Pengacara? Kita kan satu tim di Dipasena,
    mana kok ga pernah kontak lagi..
    Kita lg buat buku UBL berdarah dgn Teknokra, sering kontak man…

    Sukes bro…

  13. @Capi
    Baik Bos. Inget Geh! Nomor HP-nya baru ganti lagi neh. Ketemu juga akhirnya disini. Bagus tuh Cap, kan belum ada yang buat.

    Sukses juga Bro.

  14. Pengalamannya bisa jadikan masukan untuk saya setelah saya lulus nanti

    slogan blog nya mas Budiyana seperti yang dosen saya (Prof. Veronica K.) bilang,
    hakikat dari hukum itu Kejujuran, Jangan Merugikan orang lain dan berikan apa yang menjadi hak orang lain.

    Salam kenal dari anak FH-Unpad 2005

    O_O” Aprilia

  15. oh iya sekalian blog nya saya link ya

    O_O” arigatou

  16. Apa sudah lulus advokatnya????

  17. bang budiyana, blognya sangat membantu studi saya dalam “upaya mengenalkan hukum pada negara yang katanya negara hukum”

    diterusin ya bang blognya

    sangat bermanfaat ^^

  18. Kang…kenapa gak dilampirkan contoh2 soalnya sekalian

  19. Siiip……….. sangat membantu semangat calon advokat yg lain.

  20. Mas.. Budi met kenal
    saya juga pengen ikut ujian UPA.. gimana caranya

  21. akang yana…lama ga ketemu. hmm anak yang satu ini temen seperjuangan waktu kuliah. dari dulu udah beda sendiri hehehe(sity polais)kebetulan calon istri yang digebet adalah teman sendiri hahha
    temen makan temen ya akang. salam buat raden roro retno palupi. ntar kawinan ike mau dateng. dulile si akang sukses ya sama nono (make her happy ya)
    love u both

  22. met kenal bro,…
    perjuangan to be a lawyer emang lumayan berat yah, gw baru lulus setelah 3 x mencoba klo bisa di bilang yah senasib dan sepenanggungan dech (hehehehehehh)

    just sharing :
    jangan terjebak pada konflik antar organisasi advokat yang makin meruncing pada kemenangan dan kekalahan salah satu pihak,…

    implikasi konflik nya adalah tidak mengakui kelulusan angkatan muda di peradi dan kai, ironis bukan selama di kampus kita belajar di tambah lagi kursus dan ujian serta magang bisa saja hancur seketika karena konflik yang tidak jelas ini,….

    menurut gw,…
    dalam ketinggian gelar ilmu pengetahuan yang di miliki Generasi advokat pendahulu kita ternyata hanya membawa susah generasi barunya (tanya kenapa) seharusnya mereka bisa menjadi guru bangsa tapi sayang gelar intelektual membuat mereka lupa akan hakikat ilmu pengetahuan yakni “transformasi kebijaksanaan”

    AJakan :
    gw dengan beberapa kawan advokat muda jakarta lainnya sering kumpul2 untuk sekedar sharing untuk masa depan profesi advokat

    mau ikut ?………thx. ur fren

  23. ih kasian tuh eka g berhasil terus tabah aj a doain yg ke empat berhasil y dan jangan lp dirayain klu berhasil

  24. yul drie : ngumpulnya dimn ikutan donk oya blh ikud advokat donk gpp kan mank sp ktuanya

  25. oya salam kenal indra di sidoarjo
    masih singgel blm ad yg punya lho yg mau telfon aj di no:03177053052 ditunggu ya usia 17th

  26. Kayaknya sama perjuangaannya yang dituliskan diatas.
    Belajar sampai enek
    PKPA Juli-Sepetember 2007 di AAI Bandung
    Ujian Advokat 8 Desember di Bandung (PT Kereta Api)…….alhamdulilah LULUS JUGA.
    .
    Kini DaLam Proses Magang.

    YAng hampir sma juga sama sama kelahiran 1980. HEHEHHEHHE.

    Semoga Sama sama BErhasil

    • @ Erwanes
      Waah,,,kebetulan sekali ya. Di Bandung ya? Di Bandung saya dan teman-teman advokat menggagas Pro BonoCommunity,,Klo tidak sibuk gabung ya. Mampir saja ke LBH Bandung. Salam.

  27. Kayaknya sama perjuangaannya yang dituliskan diatas.
    Belajar sampai enek
    PKPA Juli-Sepetember 2007 di AAI Bandung
    Ujian Advokat 8 Desember 2007 di Bandung (PT Kereta Api)…….alhamdulilah LULUS JUGA.
    .
    Kini DaLam Proses Magang.

    YAng hampir sma juga sama sama kelahiran 1980. HEHEHHEHHE.

    Semoga Sama sama BErhasil

  28. Hebat kisah km Mas, Selamat utk km n perjuangannya

    • @Harson
      Terima Kasih Harson,,salam kenal, semoga sukses dan terima kasih atas komentarnya.

    • @ Harson
      Sama-samaHarson. Semoga sukses.

  29. bang bisa tau alamat email?ada yang mau saya tanyakan tentang tulisan Tinjauan persaingan pada penyelenggaraan jasa telepon tetap..tolong reply pesan ini ke email saya.terima kasih

  30. EMAIL SAYA iaskool@yahoo.com..terima kasih

    • @ Ias
      Sama-sama, kembali makasih.

  31. Boleh tau ga kang cara buat Blog itu gmn?
    Hehehe… Maklum masih katro.
    Mhn penjelasannya ya.
    Terima kasih..

    • @DesiMariaAgung
      Hmm,,kalo saya tidak belajar secara khusus. Mudah ko’. Sambil Jalan ajah rajin-rajin eksperimen diwordpress. Mungkin itu Des. Kembali Makasih. Salam.

  32. salam perjuangan …
    jgn lelah untk selalu berjuang…

    • @ Dedy
      Salam balik kawan lama,,he.

  33. Mas Budi Terima kasih atas buantuannya dengan kiriman soal2 UPA kemaren, Alhamdulillah Aku Lulus UPA 2008 kemaren. Mass bisa kasih saran nggak tentang Kriteria Tempat Magang Yang baik itu gimana biar irit biayaa, soalnya saya kan lagi cari temapt magang yang profesional hasilnya bagi saya…… terima kasih sekali lagi yaaa…

  34. Mas Budi Terima kasih atas buantuannya dengan kiriman contoh soal2 UPA kemaren, Alhamdulillah Aku Lulus UPA 2008 kemaren. Mass bisa kasih saran nggak tentang Kriteria Tempat Magang Yang baik itu gimana biar irit biayaa, soalnya saya kan lagi cari temapt magang yang profesional hasilnya bagi saya…… terima kasih sekali lagi yaaa…

    • @ Ferryzarqoni
      Syukurlah sudah berhasil lulus Mas,,selamat ya. Untuk magang menurut saya tidak perlu dikantor hukum yang besar,,yang biasa ajah sudah cukup yang penting kita bisa belajar banyak.

  35. wahh anak Unila ya.. sama neh satu almamater..bagus neh blog nya.. bikin nambah ilmu.. good luck salam kenal

    • @Dewod
      Terimakasih dewod atas kunjungannya. Ya,,begitulah saya dulu di FH-Unila angkatan 2000. Salam kenal juga.

  36. Mas, klo mo magang enaknys kirim lewat pos atau dateng langsung? klo mas dulu gmana bs dapet tempat magang,,,thanx mas..

  37. Sore mas Budi,

    Salam kenal. Saya juga alumni Unila 89.

    Baru lulus PKPA 6 Desember 2008 kemaren.
    Lulus juga KAI seminggu sebelumnya.

    Selama ini saya cari duit dari lain,

    sekarang terpanggil lagi ke dunia hukum.

    Gimana dong ?

  38. Halo Mas Budi

    Artikel ttg perjuangan jadi advokatnya bagus!!! Kebetulan saya baru lulus kuliah dr Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan Februari kemarin. Saya akan mengikuti PKPA FHP yang di selenggarakan PERADI sabtu ini. Kl boleh tanya, apakah materi yang diajarkan di PKPA sama saja seperti yang diajarkan di kampus? Kl sudah selesai dapat sertifikat tdk? Sebenarnya kl boleh tanya, apakah PKPA dan kelulusan UPA itu sangat mempengaruhi penerimaan kita pada suatu law firm?
    Mudah2an bisa di-response. Thanks sudah mau membaca.

  39. wah bang perjuangannya hampir sama tuh ama saya,bedanya saya cukup beruntung karena sebelum ujian saya udah dapat tempat magang yang sangat terbuka………jadi untuk materi materi ujiannya sudah lumayan terkuasai karena pekerjaan setiap hari,oh ya benar tuh kata abang kalau mau magang tidak perlu di tempat2 kantor advokat yang gede yang penting kita diajak partisipasi secara penuh contohnya saya karena advokat pendamping benar benar care jadi oleh advokat advokat lain juga cukup dikenal dan lebih sering diajak menghadapi klien jadi tahu kemauan mereka,bukan jadi tukang ketik aja.Sekarang saya udah mulai diajak oleh advokat lain yang merasa saya punya kemampuan untuk diajak jadi partners yah semua karena pengalaman dan kemampuan, ok gitu aja pengalaman saya Suksessss…….

    • @Vie: Salam kenal juga, sukses selalu Vie merintis karir profesionalnya.

  40. saya dari solo..ikt upa sekali alhamdullilah langsung tembus..saya jg maw mengadu nasib menjadi advokat dijakarta..enak g mas advokat dijakarta…prospeknya gmn???

  41. salute buat PerjuanGan yang Begitu besar…
    seMoga penGalaman ni bisa saya contoh dan akan saya jadikan tauladan bagi pribadi saya…
    siiipzzzz abiezzz.hehehe

  42. assalamualaikum… salam kenal mas, saya lagi browsing soal2 advokat nih, eh kebuka wordpress-nya mas, trus saya baca2 artikel sekaligus biodata plus pengalaman mas menuju advokat. saya terkesan dengan usaha ma.
    berarti sekarang udah jadi advokat termahal dong??? (hehe)
    saya boleh minta tolong ga mas? saya ini sarjana Hukum Islam, trus udah ikut PKPA thun 2007, tapi belum sempat ikut UPA, coz terkendala dana waktu itu. sekarang saya pengen ikut lagi, tapi saya ga punya contoh2 soal UPA, boleh minta conth soal UPA yang mas punya ga? trus kalo saya mau nanya2 boleh ga? soalnya udah lama banget ga ngebahas masalah hukum lagi. trims sebelumnya ya mas…
    klo mas bersedia, tolong kirimin confirm-nya ke email saya ya mas, ikh_tiarii@yahoo.co.id atau sms ke no saya 087895380125…
    sekali lagi terimakasih atas perhatian dan pertolongannya… salam sukses dari saya…
    wassalam

  43. maju terus brooo

  44. What’s up, after reading this awesome paragraph i am also glad to share my know-how here with colleagues.

  45. KEBANGGAN KITA SEKALIGUS MENJADI TANTANGAN BERSAMA

    Kebanggaan kita sebagai Advokat PERADI, yang berjuang dalam mengikuti Ujian Profesi Advokat yang BEBAS KKN, ternyata kebanggan itu sekaligus menjadi tantangan PERADI. Karena banyak Pejabat dan Anggota DPR yang ingin menjadi Anggota PERADI namun tidak mau mengikuti Ujian PERADI yang telah diaudit oleh KPK sebagai penyelenggara Ujian yang ZERO KKN.

    KEBANGGAAN KITA SEKALIGUS MENJADI TANTANGAN ADVOKAT INDONESIA.

    Mari, kita dukung PERADI demi peningkatan kualitas profesi Advokat dengan sistem SINGLE BAR. Untuk menjadi Advokat di Indonesia, barrier nya adalah Ujian Profesi Advokat di PERADI. Selanjutnya setiap Advokat yang sudah dinyatakan lulus, dipersilahkan menjadi anggota Organisasi-Organisasi Advokat yang dibentuk berdasarkan UU Advokat No.18/2003.

    Salam PERADI!

  46. Salam seluruh Rekan dan Sahabat. Di Blog’s ini Saya sudah lama tidak up-date lagi. lupa login-nya…….akhirnya terpaksa buka lagi di http://monyet2kecil.wordpress.com/ terimakasih ya.

  47. Artikel yg bagus mas… Sangat mmbantu… Saya besok jg magang hari pertama :) ..ckup trbantu dgn artikel nya mas


Tinggalkan Balasan ke rere Batalkan balasan